Atas Memenangkan Pertempuran Turnamen Sit n Go Poker

Aus islam-pedia.de
Wechseln zu: Navigation, Suche

Apa yang julung terlintas dekat benak Dikau ketika mencium kata-kata ini - kebolehan, strategi, penerapan, logistik, karyawati, manuver? & Nbsp; Bentrokan senjata, bukan? & Nbsp; Istilah-istilah ini, bagaimanapun, juga menyembul dalam alam bisnis, kebijakan, dan lagi pula poker, bahkan poker kejuaraan.

Memang, jumlah panglima perang, pembesar, dan kombatan yang hebat dalam kenangan telah mempertaruhkan ajaran militer yang benar-benar berharga enggak hanya bagi mereka yang berada di medan pertempuran; belaka juga bagi mereka nang berada dalam ruang rapat perusahaan, di sepanjang jalur kampanye, alias di sekitar meja poker turnamen.

Faktanya, seni beserta ilmu kontak senjata sama autentik untuk operasi keterlibatan militer, seperti halnya pada kontes poker sit n go sembilan awak - yang, pada dasarnya, perang kecil, diperjuangkan gantung mati, sampai hanya esa yang tertinggal.

Meja poker turnamen enggak lain ialah teater perang. & Nbsp; Ini adalah tuan rumah bikin pertempuran intelek yang berbelit-belit, dan dakyah terampil bersama manuver tenaga (chip). & Nbsp; Dalam dalamnya, kira-kira pasukan antiwirawan (lawan) berbenturan sampai, satu demi satu, masing-masing eksepsi satu, banget hancur.

Ini adalah tempat di mana setiap kombatan secara sewenang-wenang, tidak betul, dan sebagai tidak betul mengalami eigendom yang lain disengaja (keledai yang tersedot) atau bahaya yang berat (tangan pertama yang kebobolan panci besar), dan kadang kala keduanya. & Nbsp; Walakin demikian, seluruh kerja keras saling di mudik tekanan nang sama bermula kondisi nang terus anjak dan membusuk (tirai yang meningkat).

Sederajat seperti dalam medan perang, dalam turnamen poker, Anda adakala ditakdirkan untuk berkampanye dekat lapangan bangun yang mancung (tumpukan pendek) melawan lawan yang ditentukan, yang terkubur kuat pada tempat julung (tumpukan besar). & Nbsp; Sementara pada lain masa, perannya jungkir balik, dan Andalah yang cecap keuntungan yang tinggi.

Saat-saat, Anda mendampingi satu duta pasukan terpilih dalam dakwah pengintaian (kenaikan minimum mula gagal). & Nbsp; Kadang kala, Anda menggunakan satu peleton untuk goda pertempuran celak untuk menguji kekuatan gairah musuh (semi-tebing naik kembali). & Nbsp; Terkadang, Awak melakukan divisi untuk sebagai ringkas meminta pertempuran penting (taruhan bengawan seukuran pot). & Nbsp; Dan, saat-saat Anda menyerang dengan daya penuh berasal seluruh defile Anda (push all-in) bikin menghancurkan lawan, saat itu juga.

Dalam lain kala, Anda memotong di tepi musuh, seolah-olah Anda bukan lebih berbunga sekelompok pembebas gerilya (mencuri tirai). & Nbsp; Akhirnya, ada kadang kala tidak kekeluargaan ketika Anda harus menyurut (lipat demi belokan). & Nbsp; Dan, ada doang saat-saat Anda tampak menyusut, tetapi belaka untuk menyergap (memeriksa dengan satu set). & Nbsp; Hanya bikin mempermanis intikad, Anda beserta pasukan Engkau selalu kalah nomor, paling sedikit saat perang diumumkan.

Baiklah, cukup analogi militer. & Nbsp; Barang apa yang dapat diajarkan oleh beberapa aktivis perang ala dalam rekaman tentang kontes poker? & Nbsp; Berjenis-jenis. & Nbsp; Izinkan saya untuk memasyarakatkan panel ana yang aziz:

1. & nbsp; Karl (Carl) von Clausewitz (1780-1831). & Nbsp; Risalah armada Clausewitz, On War, dianggap, setidaknya dekat Barat, sebagai salah minggu buku mula-mula yang suah ditulis. & Nbsp; Ini memiliki akhir yang mendalam pada kontemplasi strategis bersama jalannya afair manusia anyar.

Kutipan dikaitkan dengan Clausewitz:

"Bentuk pertahanan terbaik adalah serangan. "

Apakah Dikau ragu bahwa Clausewitz bakal sepenuhnya menghargai pentingnya bidasan dalam kompetisi poker? & Nbsp; Berisi turnamen poker Idn, agresi (serangan) selalu komersial penyerang.

2. & nbsp; Sun-Tzu (c. 722-481 SM). & Nbsp; Ada perdebatan apakah Sun-Tzu benar-benar ada alias tidak. & Nbsp; Tetapi, itu bagaimana pun masalah bena. & Nbsp; Hal yang penting merupakan bahwa wacana, Art of War, benar-benar ada. & Nbsp; Beserta, itu adalah yang maksimal di antara semua bacaan tentang bentrokan senjata, bahkan jika usianya 2. 500 hari. & Nbsp; Terlepas dari di kepingan dunia mana Anda baca rumah, beserta terlepas berbunga profesi Awak - perang, politik, usaha dagang, olahraga - Anda agak-agak telah daras Seni Kontak senjata, berkali-kali.

Sun-Tzu dalam Art of War:

"Jadi dalam perang, caranya adalah memungkiri apa yang kuat dan menyerang yang lemah. "

Sepanjang kontes, dan apalagi dalam pementasan gelembung, tidak ada strategi nang lebih tepercaya selain menghindari yang langgeng (tumpukan sana besar) dengan menyerang yang lemah (tumpukan lebih kecil). & Nbsp;

3. & nbsp; Cao Cao (155-220). & Nbsp; Cao Cao, seorang jenius militer Tiongkok, sangat busuk (pandai berisi apa yang dia lakukan) karakternya berdeging selama beratus-ratus tahun untuk berperan tokoh bersengat yang berantup. & Nbsp; Cao Cao adalah tajuk lagu bersama nama rekaman oleh Strip Jun Jie, dirilis akan tahun 2006. & nbsp; Dynasty Warriors, dan kira-kira gim gambar bergerak lainnya melahirkan karakternya. & Nbsp; Karakternya muncul dalam film 2008, Tebing Merah. & Nbsp; Dalam pementasan kartu koleksi Magic the Gathering, sedia kartu berjenama Cao Cao, Penguasa Wei. & Nbsp; Dan, hidupnya didokumentasikan berbobot novel sejarah, Romance of the Three Kingdoms, akibat Luo Guanzhong.

Dikaitkan dengan Cao Cao:

"Saat musuh menyerang ana, dia berperan rentan. "

Pikirkan keadaan kutipan ini. & Nbsp; Ini barangkali kutipan yang paling berwawasan dan instruktif di kolom ini. & Nbsp; Bagi sebagian dari kita, bab itu boleh menunjukkan canggaan besar berkualitas sikap kita terhadap lawan yang bergairah. & Nbsp; Kutipan ini bukan bab mempersepsikan diri kita kian kuat, dengan dengan demikian mampu membalas lawan nang agresif. & Nbsp; Lagi pula, konsep yang dianut merupakan bahwa setiap penyerang membangun diri gubah rentan.

4. & nbsp; Yamamoto Tsunetomo (1659-1719). & Nbsp; Seperti yang digambarkan dalam bukunya, Hagakure: The Book of the Samurai, kehidupan seorang Samurai itu kompleks, kenyam tujuan, tetapi sederhana - kehormatan dalam pelayanan, kehormatan dalam bangkit, kehormatan berkualitas kematian, beserta kematian dini aib. & Nbsp; Ajal di daerah pertempuran adalah nang terbesar berasal semua kebesaran. & Nbsp; Tapi, belaka jika Anda jatuh layan musuh. & Nbsp; Lebih besar beserta kehormatan Engkau, jika Engkau memenggal kepala musuh Awak, meskipun beliau baru hanya memotong ketua Anda - memiliki tujuan yang amat.

Tsunetomo dalam Hagakure:

"Dalam kata-kata badan kuno, seseorang harus memajukan keputusan berisi waktu tujuh napas. "

Keragu-raguan, beserta sepupunya, kurangnya kepercayaan diri, adalah kebalikan dari Arus Samurai, bersama juga sama dengan sifat yang tidak berfaedah bagi kontestan turnamen. & Nbsp; Belajarlah untuk beroleh tujuan di meja turnamen. & Nbsp; Ketika Engkau belajar kerjakan bertindak bersama tegas, ajaran diri dengan keberanian Dikau akan tumbuh, karena Awak tidak mau memberikan keraguan diri bahkan sedikit hanya kesempatan.

Berlaku, bagaimana kita memenangkan sit n go war?

Dengan belajar dari ini, dengan banyak jenius militer album lainnya - mereka semua mengerti beserta berkomitmen hendak panggilan membuat, mereka dapat menghitung bersama mengambil risiko nang dijamin, mereka dapat kenal dan forsir kelemahan, menazamkan dapat mendesain secara diplomatis dan membanding secara strategis, dan mereka selalu asuh disiplin, ketegaran dan pertimbangan yang benar.

Anda tidak perlu berperan seorang jenius untuk memafhumi pentingnya kapabilitas ini. & Nbsp; Mereka mendefinisikan kejayaan dalam berbagai macam profesi, termasuk turnamen poker. & Nbsp; Anda cuma perlu hajat mendapatkannya.