Poker Games-Have Fun Dengan Pementasan Kartu Online: Unterschied zwischen den Versionen

Version vom 6. November 2020, 09:45 Uhr

Segala apa yang besar terlintas pada benak Awak ketika membaui kata-kata ini - kebijaksanaan, strategi, pelaksanaan, logistik, karyawan, manuver? & Nbsp; Perang, bukan? & Nbsp; Istilah-istilah ini, bagaimanapun, juga menyembul dalam bidang bisnis, politik, dan bahkan poker, terutama poker turnamen.

Memang, beberapa panglima perang, jenderal, dan kombatan yang ala dalam sejarah telah memercayakan ajaran bala yang benar-benar berharga enggak hanya akan mereka nang berada dalam medan pertempuran; cuma juga hendak mereka yang berada pada ruang asak perusahaan, pada sepanjang banjar kampanye, atau di agak meja poker turnamen.

Faktanya, seni beserta ilmu perang sama autentik untuk operasi keterlibatan militer, seperti halnya pada kompetisi poker sit n go sembilan badan - nang, pada dasarnya, perang celak, diperjuangkan kait mati, sampai hanya minggu yang tertinggal.

Meja poker turnamen lain lain merupakan teater kontak senjata. & Nbsp; Ini sama dengan tuan rumah kerjakan pertempuran akal budi yang berjalinan, dan penyebaran terampil beserta manuver tenaga (chip). & Nbsp; Dalam dalamnya, jumlah pasukan antagonis (lawan) bertarung sampai, satu per satu, masing-masing hanya satu, benar hancur.

Ini adalah tempat di mana setiap kombatan secara sewenang-wenang, tidak adil, dan selaku tidak betul mengalami hak yang bukan disengaja (keledai yang tersedot) atau bahala yang fatal (tangan besar yang kebobolan panci besar), dan saat-saat keduanya. & Nbsp; Akan tetapi demikian, semua kerja keras baku di balik tekanan yang sama berbunga kondisi yang terus berangsur dan memburuk (tirai yang meningkat).

Sederajat seperti dalam medan perang, berbobot turnamen poker, Anda kadang kala ditakdirkan lakukan berkampanye dalam lapangan bangkit yang mancung (tumpukan pendek) melawan antagonis yang ditentukan, yang tertimbun kuat dalam tempat tinggi (tumpukan besar). & Nbsp; Sementara dekat lain dewasa, perannya guling, dan Andalah yang mencoba keuntungan nang tinggi.

Saat-saat, Anda antar satu regu pasukan terpilih dalam misi pengintaian (kenaikan minimum sebelum gagal). & Nbsp; Kadang kala, Anda mengenakan satu peleton untuk goda pertempuran kecil untuk menguji kekuatan gairah musuh (semi-tebing naik kembali). & Nbsp; Terkadang, Dikau melakukan dinas untuk sebagai ringkas menuntut pertempuran penting (taruhan kali seukuran pot). & Nbsp; Dan, kadang kala Anda mengayun dengan energi penuh berasal seluruh pasukan Anda (push all-in) lakukan menghancurkan musuh, saat itu juga.

Dalam lain waktu, Anda melibas di keuntungan musuh, bagaikan Anda tidak lebih berbunga sekelompok penyelamat gerilya (mencuri tirai). & Nbsp; Akhirnya, ada kadang kala tidak akrab ketika Anda harus mundur (lipat buat belokan). & Nbsp; Beserta, ada juga saat-saat Awak tampak menyusut, tetapi melulu untuk gerebek (memeriksa beserta satu set). & Nbsp; Hanya lakukan mempermanis kritik, Anda dengan pasukan Engkau selalu terjun nomor, paling sedikit saat bentrokan senjata diumumkan.

Oke, cukup perumpamaan militer. & Nbsp; Barang apa yang becus diajarkan akibat beberapa motor perang hebat dalam rekaman tentang kejuaraan poker? & Nbsp; Berbagai macam. & Nbsp; Izinkan abdi untuk memasyarakatkan panel kami yang termulia:

1. & nbsp; Karl (Carl) von Clausewitz (1780-1831). & Nbsp; Risalah angkatan Clausewitz, On War, dianggap, setidaknya pada Barat, bak salah satu buku pertama yang sudah ditulis. & Nbsp; Ini memiliki akhir yang analitis pada konsentrasi strategis bersama jalannya peristiwa manusia modern.

Kutipan dikaitkan dengan Clausewitz:

"Bentuk defensi terbaik sama dengan serangan. "

Apakah Dikau ragu alkisah Clausewitz mau sepenuhnya menyanjung pentingnya agresi dalam kompetisi poker dewa? & Nbsp; Berkualitas turnamen poker, agresi (serangan) selalu mengayakan penyerang.

2. & nbsp; Sun-Tzu (c. 722-481 SM). & Nbsp; Ada perdebatan apakah Sun-Tzu benar-benar ada atau tidak. & Nbsp; Lamun, itu alangkah masalah menarik. & Nbsp; Hal nang penting ialah bahwa buku, Art of War, benar ada. & Nbsp; Dan, itu ialah yang maksimal di jarak semua lektur tentang bentrokan senjata, bahkan misal usianya 2. 500 hari. & Nbsp; Terlepas bermula di cuilan dunia mana Anda melisankan rumah, dengan terlepas dari profesi Anda - bentrokan senjata, politik, dagang, olahraga - Anda agak-agak telah menaklik Seni Kontak senjata, berkali-kali.

Sun-Tzu dalam Art of War:

"Jadi berisi perang, caranya adalah menghindari apa yang kuat dengan menyerang nang lemah. "

Sepanjang kontes, dan lagi pula dalam atraksi gelembung, tidak ada strategi nang lebih amanah selain membantah yang abadi (tumpukan kian besar) dengan menyerang yang lemah (tumpukan lebih kecil). & Nbsp;

3. & nbsp; Cao Cao (155-220). & Nbsp; Cao Cao, seorang jenius militer Tiongkok, sangat aus (pandai berisi apa nang dia lakukan) karakternya berdeging selama berabad-abad untuk berprofesi tokoh bersengat yang bersundak. & Nbsp; Cao Cao adalah kop lagu dengan nama kenangan oleh Lintas Jun Jie, dirilis pada tahun 2006. & nbsp; Dynasty Warriors, dan kira-kira gim video lainnya menampilkan karakternya. & Nbsp; Karakternya muncul pada film 2008, Tebing Bangkang. & Nbsp; Dalam permainan kartu analekta Magic the Gathering, ada kartu bergelar Cao Cao, Penguasa Wei. & Nbsp; Dan, hidupnya didokumentasikan dalam novel kenangan, Romance of the Three Kingdoms, karena Luo Guanzhong.

Dikaitkan beserta Cao Cao:

"Saat lawan menyerang aku, dia menjadi rentan. "

Pikirkan ihwal kutipan ini. & Nbsp; Ini barangkali kutipan yang paling berwawasan dan instruktif di karangan ini. & Nbsp; Bakal sebagian dari kita, ayat itu bisa menunjukkan deformasi besar dalam sikap kita terhadap antagonis yang bergairah. & Nbsp; Kutipan ini bukan keadaan mempersepsikan diri kita makin kuat, bersama dengan sebagai itu mampu menghukum lawan nang agresif. & Nbsp; Melainkan, konsep nang dianut ialah bahwa setiap penyerang membuat diri mereka rentan.

4. & nbsp; Yamamoto Tsunetomo (1659-1719). & Nbsp; Bak yang digambarkan dalam bukunya, Hagakure: The Book of the Samurai, kehidupan seorang Samurai itu kompleks, kenyam tujuan, walakin sederhana - kehormatan dalam pelayanan, kehormatan dalam hidup, kehormatan berisi kematian, dan kematian dini aib. & Nbsp; Kematian di mandala yuda adalah yang terbesar bermula semua kebesaran. & Nbsp; Tapi, hanya jika Engkau jatuh meladeni musuh. & Nbsp; Lebih besar beserta kehormatan Anda, jika Dikau memenggal bos musuh Awak, meskipun dirinya baru saja memotong atasan Anda - memiliki abah yang berlebihan.

Tsunetomo pada Hagakure:

"Dalam kata-kata diri kuno, seseorang harus bina keputusan berbobot waktu tujuh napas. "

Keragu-raguan, dengan sepupunya, kurangnya kepercayaan fisik, adalah dikotomi dari Cucuran Samurai, beserta juga merupakan sifat yang tidak berfaedah bagi aktor turnamen. & Nbsp; Belajarlah untuk memiliki tujuan dalam meja kejuaraan. & Nbsp; Ketika Awak belajar untuk bertindak dan tegas, akidah diri beserta keberanian Anda akan bertaruk, karena Engkau tidak mau memberikan kebimbangan diri apalagi sedikit hanya kesempatan.

Berlaku, bagaimana kita memenangkan sit n go war?

Bersama belajar berbunga ini, dan banyak jenius militer kenangan lainnya - mereka semua mengerti beserta berkomitmen hendak panggilan membuat, mereka ahli menghitung bersama mengambil risiko nang dijamin, menazamkan dapat tahu dan memaksakan kelemahan, menazamkan dapat memolakan secara taktis dan melaksanakan secara strategis, dan mereka selalu asuh disiplin, ketegaran dan catatan yang amanah.

Anda tidak perlu berperan seorang jenius untuk mengerti pentingnya keahlian ini. & Nbsp; Gubah mendefinisikan kesuksesan dalam aneka profesi, termasuk turnamen poker. & Nbsp; Anda belaka perlu cita-cita mendapatkannya.